Selasa, 17 Juni 2014

Quality of Service (QoS)

Mutu layanan (Quality of Service) merupakan mekanisme jaringan yang memungkinkan aplikasi-aplikasi atau layanan dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
Kinerja jaringan komputer dapat bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, latency dan jitter, yang dapat membuat efek yang cukup besar bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara (seperti VoIP atau IP Telephony) serta video streaming dapat membuat pengguna frustrasi ketika paket data aplikasi tersebut dialirkan di atas jaringan dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih. Fitur Quality of Service (QoS) ini dapat menjadikan bandwidth, latency, dan jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan di dalam jaringan tersebut yang ada.



Dalam jaringan packet-switched, Qos dipengaruhi oleh beberapa factor yang dibagi menjadi factor manusia dan factor teknis. Faktor manusia terdiri dari : stabilitas service, ketersediaan service, waktu tenggang, dan informasi pengguna. Faktor teknis terdiri dari keandalan, skalabilitas, efektifitas, dan maintanabilitas.
Banyak hal dapat terjadi pada paket saat paket – paket itu dikirimkan dari asal ke tujuannya. Hal itu dipengaruhi beberapa faktor sebagai berikut:
Low throughput
Oleh karina muatan yang bervariasi dari pengguna yang menggunakan sumber daya jaringan yang sama, bit rate dapat disediakan pada data stream terkait. Namun, hal itu terlalu rendah untuk realtime multimedia service jika seluruh data stream mendapat prioritas penjadwalan yang sama.
Dropped packets
Router mungkin akan menjatuhkan beberapa paket jika data – datanya korup atau paket – paket itu tiba pada saat elemen penyangganya sudah penuh. Aplikasi yang menerimanya mungkin akan meminta agar informasi ditransmisikan. Hal ini mengakibatkan waktu tenggang yang cukup lama pada transmisi secara umum.
Errors
Kadang – kadang paket mengalami korup akibat kesalahan yang disebabkan oleh noise dan interference, khususnya pada komunikasi nirkabel dan pada kabel copper yang panjang. Receiver harus mendeteksi hal ini dan jika paket dijatuhkan, receiver meminta agar informasi yang terkait hal itu ditransmisikan.
Latency
Akan terjadi waktu tenggang yang cukup lama bagi sebuah paket untuk meraih tujuannya, karena paket itu ditahan di dalam antrian atau mengambil rute yang agak jauh untuk menghindari kemacetan. Pada beberapa kasus waktu tenggang yang berlebihan dapat menjadikan aplikasi tidak berguna.
Jitter
Paket – paket yang berasal dari sumber akan mencapai tujuan dengan waktu tenggang yang berbeda. Sebuah paket delay akan memiliki posisi yang bervariasi dalam antrian router sepanjang jalur antara asal dan tujuan. Posisinya dapat bervariasi secara tidak terduga. Variasi dari waktu tenggang ini disebut dengan istilah jitter. Jitter dapat mempengaruhi kualitas dari streaming audio / video.
Out-of-order delivery
Ketika beberapa paket – paket yang terkait dikirimkan melalui sebuah jaringan, paket – paket yang berbeda bias saja mengambil rute yang berbeda. Hal ini mengakibatkan waktu tenggang yang berbeda pula. Hasil dari proses ini mengakibatkan paket – paket tiba pada urutan yang berbeda dari urutan ketika mereka dikirimkan. Masalah ini membutuhkan protocol tambahan khusus yang bertanggung jawab untuk mengatur ulang paket yang sudah terlambat. Pengaturan dilakukan dalam tahaoan isochronous sessat paket tersebut mencapai tujuannya. Secara khusus, hal ini penting diperlukan untuk video dan VoIP ketika kualitas dipengaruhi secara dramatis oleh waktu tenggang dan urutan yang berkurang.
QoS pada Beberapa Aplikasi
Qos pada aplikasi pengiriman bisa saja berbeda. Aspek penilaian QoS dari media – media yang terkait adalah pada factor yang mempengaruhi QoS. Secara umum aspek – aspek penilaian itu dibedakan menjadi Bandwidht, Delay, Jitter, dan Loss. 



Aplikasi – aplikasi berbeda dalam aspek kebutuhan bandwidth. Misalnya, email, audio streaming, dan remote login tidak membutuhkan terlalu banyak. Sedangkan file sharing dan video streaming membutuhkan banyak bandwidth.
Pada aspek kebutuhan waktu tenggang, aplikasi file transfer : email dan video, tidak seberapa mengharuskan waktu tenggang yang rendah. Jika seluruh paket ditunda secara bertahap tiap detik, maka tidak ada masalah yang berarti. Aplikasi interaktif seperti web browser, remote login, mengharuskan waktu tenggang yang rendah. Aplikasi yang realtime seperti video conference, telepon sangat membutuhkan waktu tenggang yang rendah. Jika setiap perkataan dalam aplikasi telepon ditunda lama, maka penguna tidak akan menerima koneksinya dengan baik.
Variasi waktu tenggang pada aplikasi – aplikasi pengiriman data disebut jitter. Tiga aplikasi pertama : Email, File sharing, dan Web access membutuhkan interval pengiriman yang tidak terlalu teratur. Remote login membutuhkan interval pengiriman data yang lebih teratur karena layar akan menampilkan bintik – bintik jika koneksi mengalami gangguan pada waktu pengirimannya. Video dan audio streaming sangat sensitif terhadap interval pengiriman yang tidak teratur. Jika pengguna sedang menonton video dan frame mengalami penundaan misalnya 2000 detik, tidak ada masalah yang terjadi. Namun, jika waktu penundaan bervariasi secara acak antara 1 atau 2 detik, tayangan videonya akan sangat buruk dan menjengkelkan. Begitu juga pada transmisi audio streaming. Audio streaming membutuhkan jitter yang tidak lebih dari 1 milisecond.
Kesimpulan
Tiap aplikasi yang melakukan pengiriman data membutuhkan quality of service yang berbeda – beda. Hal ini dibedakan berdasarkan karakteristik data yang ditransmisikan dan berdasarkan fungsi dari aplikasi tersebut. Quality of service pada suatu aspek penilaian bisa rendah jika aspek tersebut tidak dibutuhkan oleh aplikasi. Sebaliknya, aplikasi tertentu menuntut QoS pada suatu aspek yang tinggi jika aspek tersebut sangat penting pada fungsionalitas aplikasi. 



Sumber :
Sumber 1

 



Tidak ada komentar :

Posting Komentar